TOP NEWS

berbagai kabar berita yang berguna, bermanfaat, kreatif, pionir, unik, mengandung edukasi dan menambah wawasan

Adzab Menyebarkan Hoax


Jejaring sosial media (disingkat sosmed) kini menjadi andalan setiap
 orang untukmengirim kabar, berita dan informasi. Berbagai sosmed pun tersedia mulai Facebook, Twitter, What’sApp dan lain-lain. Sifat sosmed yang cepat, mudah, murah dan efisien, menjadikannya tempat pertama seseorang dalam menyebarkan dan berburu informasi. Karenanya sosmed seakan menjadi bagian hidup yang tidak terpisahkan dari seseorang.
Celakanya, selain bermanfaat, sosmed juga menjadi sarang berita hoax (berita bohong) dengan berbagai tujuan. Entah itu penggiringan opini, mencari dukungan, pencitraan dan lain-lain yang tentunya tidak sesuai dengan fakta di dunia nyata. Hal ini berbahaya karena sosmed yang bersifat masif, maka berita bohong itu akan cepat menyebar. Sehingga berita hoax tersebut mempunyai potensi sebagai hal yang diyakini kebenarannya dan menutup fakta yang sebenarnya.
Nabi Muhammad SAW telah bersabda dalam berbagai hadits tentang bahanya menyebarkan berita bohong. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut ini :
رأيت الليلة رجلين أتياني، فأخذا بيدي، فأخرجاني إلى أرض فضاء، أو أرض مستوية، فمرا بي على رجل، ورجل قائم على رأسه بيده كلوب من حديد، فيدخله في شدقه، فيشقه، حتى يبلغ قفاه، ثم يخرجه فيدخله في شدقه الآخر، ويلتئم هذا الشدق، فهو يفعل ذلك به
Artinya : “Semalam, saya kedatangan dua orang, lalu mereka meraih lengan saya, kemudian mengajak keluar menuju tanah lapang. Lantas di jalan kami melewati dua orang, seorang membawa gancu besi dan berdiri dekat dekat kepala yang satunya lagi. Lalu gancu tersebut dilesakkan ke dalam mulutnya, lalu ditarik sehingga robeklah pipi kanan hingga tengkuknya. Lalu ditarik gancu itu dari mulutnya, lalu dilesakkan lagi ke dalam mulut lalu robeklah pipi kiri hingga tengkuknya. Tiba-tiba kedua pipinya yang robek itu pulih kemabali seperti sedia kala, tapi kemudian di robek lagi, begitu seterusnya.”
Di akhir hadis, Malaikat yang mengantar Rasulullah SAW menjelaskan apa sebenarnya yang beliau lihat.
أما الرجل الأول الذي رأيت فإنه رجل كذاب، يكذب الكذبة فتحمل عنه في الآفاق، فهو يصنع به ما رأيت إلى يوم القيامة، ثم يصنع الله به ما شاء
Artinya : “Yang engkau lihat itu, Ya Rasulallah, orang yang pertama adalah seorang pembohong. Dia membuat berita bohong lalu dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Diapun dihukum sedemikian itu hingga hari kiamat, kemudian Allah memutuskan sesuai apa yang Allah kehendaki” (HR. Ahmad 20165 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Maka, kita perlu perhatikan baik-baik bagaimana Allah SWT akan menghukum orang yang menyebarkan kebohongan. Di zaman sosmed, betapa mudahnya orang melakukan kebohongan lalu menyebarluaskannya seperti yang disebutkan dalam hadis di atas. ”Membuat berita bohong lalu dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia” karena cukup dia share di sosial media atau melalui sms, atau jejaring sosial lainnya, berita itu sudah menyebar ke mana-mana. Dosanya merupakan dosa jariyah selama masih ada orang yang mempercayai kebohongan tersebut.
Maka bersikap hati-hati dalam menyebarkan berita adalah sikap yang bijak. Apalagi bila itu menyangkut agama.
WaLlahua’lam

0 komentar: